Peran Radioterapi dan Tatalaksana Umum Sindrom Vena Kava Superior

Agung Tri Cahyono, Arie Munandar

Sari


Sindrom vena kava superior (SVKS) merupakan kumpulan gejala yang terjadi karena obstruksi aliran darah di vena kava superior. Gejala SVKS bervariasi dari yang tidak mengancam nyawa hingga kondisi yang mengancam nyawa. Target utama tatalaksana umum SVKS adalah mengurangi gejala dan tatalaksana penyakit penyebab. Radioterapi merupakan salah satu terapi yang efektif untuk mengurangi gejala pada SVKS. Dalam pelaksanaannya, radioterapi dapat dikombinasikan dengan pemberian kemoterapi. Teknik radioterapi 2 dimensi, 3 dimensi, stereotactic body radiotherapy (SBRT) dan image-guided radiation therapy (IGRT) dapat diberikan dalam tatalaksana SVKS. Tujuan pemberian radioterapi pada kasus SVKS pada umumnya paliatif, untuk menghindari asfiksia pada jaringan otak dan mengurangi gejala akibat obstruksi. Dalam laporan kasus ini, seorang laki-laki umur 29 tahun dengan tumor di mediastinum anterior yang menyebabkan SVKS (Stanford IV dan derajat keparahan berat), mendapatkan radiasi eksterna AP-PA 3 x 3Gy. Pasien merasakan perubahan signifikan 2 minggu pasca radiasi.

Kata Kunci


kanker paru, sindroma vena kava superior, radioterapi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Lepper, PM, Ott SR, Hoppe H, Schumann C, Stammberger U, Bugalho A, et al. Superior vena cava syndrome in thoracic malignancies. Respir Care. 2011;56(5):653-66.

Straka C, Ying J, Kong FM, Willey CD, Kaminski J, Kim DWN. Review of evolving etiologies, implications and treatment strategies for the superior vena cava syndrome. SpringerPlus. 2016;5(229):1-13.

Friedman T, Quencer K, Kishore SA, Winokur RS, Madoff DC. Malignant venous obstruction: superior vena cava syndrome and beyond. Semin Intervent Radiol. 2017;34:398-408.

Seligson MT, Surowiec SM. Superior vena cava syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019.

Talapatra K, Panda S, Goyle S, Bhadra K, Mistry R. Superior vena cava syndrome: a radiation oncologist’s perspective. J Can Res Ther. 2016;12:515 9.

McKenzie JT, McTyre E, Kunaprayoon D, Redmond KP. Stereotactic body radiotherapy for superior vena cava syndrome. Rep Pract Oncol Radiother. 2013 Jan 16;18(3):179-81. doi: 10.1016/j.rpor.2012.12.003

Rachapalli V, Boucher LM. Superior vena cava syndrome: role of the interventionalist. Canadian Association of Radiologist Journal. 2014;65:168-76.

Cohen R, Mena D, Carbajal-Mendoza R, Matos N, Karki N. Superior vena cava syndrome: a medical emergency? Int J Angiol. 2008;17(1):43-6.

Zimmerman S, Davis M. Rapid fire: superior vena cava syndrome. Emerg Med Clin N Am. 2018;36(3):577-84. doi: 10.1016/j.emc.2018.04.011

Yu JB, Wilson LD, Detterbeck FC. Superior vena cava syndrome—a proposed classification system and algorithm for management. Journal of Thoracic Oncology. 2008;3(8):811-4.

Sangchan P. Role of external beam radiotherapy in oncologic emergencies. Thammasat Medical Journal. 2019;19(2):416-26.

Susworo R, Kodrat H. Dasar-dasar radioterapi tata laksana radioterapi penyakit kanker. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press); 2017.

Nestle U, Ruysscher D, Ricardi U, Geets X, Belderbos, Pottgen C, et al. ESTRO ACROP guidelines for target volume definition in the treatment of locally advanced non-small cell lung cancer. Radiother Oncol. 2018 Apr;127(1):1-5. doi: 10.1016/j.radonc.2018.02.023




DOI: https://doi.org/10.32532/jori.v10i2.104 <

Article metrics

Abstract views : 5340 | views : 6009

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




  

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.